Pagi yang cerah,
kupandangi langit biru yang indah. Seindah hatiku saat ini ..tapi nggak
bahagia-bahagia banget sih, ulangan matematika hari ini sedikit membuatku gugup
dan nggak tenang. “Yahh, tapi kamu harus tetap semangat Sandra… secara, kamu
kan cewek paling smart dan perfact disekolah”. ujarku dalam hati
Sebelum matahari bersinar terang, aku bergegas untuk mandi dan secepatnya go ke sekolah. Setelah semuanya selesai aku pun menuju ke lantai satu dan sarapan dengan keluargaku. “pa, ma aku berangkat dulu yah” ucapku pada orangtuaku
“hati-hati sayang”. Jawab mamaku tercinta.
Seperti biasa, pak ujang sopir papaku yang mengantarku ke sekolah. Pak ujang itu orangnya jujur, sopan, dan ramah.
Sampai di sekolah, aku langsung masuk kelas dan standby untuk ulangan matematika hari ini, salah satu mata pelajaran yang paling aku sukai tapi juga paling bisa membuatku frustasi. Bu kartini pun telah tiba di kelasku dan membagikan lembar soal yang harus dikerjakan. Aku pun mulai memandangi satu per satu dari soal-soal tersebut. Dan aku pikir semuanya terlalu mudah untuk seorang Sandra si cewek paling smart dan perfact di sekolah.
Sebelum matahari bersinar terang, aku bergegas untuk mandi dan secepatnya go ke sekolah. Setelah semuanya selesai aku pun menuju ke lantai satu dan sarapan dengan keluargaku. “pa, ma aku berangkat dulu yah” ucapku pada orangtuaku
“hati-hati sayang”. Jawab mamaku tercinta.
Seperti biasa, pak ujang sopir papaku yang mengantarku ke sekolah. Pak ujang itu orangnya jujur, sopan, dan ramah.
Sampai di sekolah, aku langsung masuk kelas dan standby untuk ulangan matematika hari ini, salah satu mata pelajaran yang paling aku sukai tapi juga paling bisa membuatku frustasi. Bu kartini pun telah tiba di kelasku dan membagikan lembar soal yang harus dikerjakan. Aku pun mulai memandangi satu per satu dari soal-soal tersebut. Dan aku pikir semuanya terlalu mudah untuk seorang Sandra si cewek paling smart dan perfact di sekolah.
“yaa nggak juga si bu, mungkin karena saya semangat aja ngerjainnya mangkanya cepet selesai” jawabku sambil tersenyum lebar
Aku keluar duluan dan sambil menunggu temanku keluar
dari kelas aku duduk-duduk di taman sekolah. Saat perjalanan menuju taman
sekolah, nggak sengaja kulihat pengumuman lomba “matematika smart” di salah
satu universitas negeri di Jakarta. Aku pun langsung berniat untuk mendaftarkan
diri dan mengikuti lomba tersebut.
“sandraaa” jerit si dea .“aduh kenapa sih de? Udah kelar ulangan matematika kmu?” tanyaku pada dea“udah dong beb, aku kan pandai kayak kamu… haha” jawab si dea sambil tertawa “haaha, bisa aja kamu. Eh de, aku mau ikutan lomba ini nih, kamu mau ikut sekalian nggak?” tanyaku sambil menunjukkan lembar pengumumannya. “yaudah san, kamu kan pinter nih pasti menang lah. Aku enggak deh, aku nggak mau saingan kamu tambah berat karena kehadiranku pada lomba itu, haaha” canda si dea.“kamu itu gombal terus deh de, iya nih aku tertarik banget sama lomba ini. Hadiahnya lumayan besar juga.” Ujarku pada dea
“sandraaa” jerit si dea .“aduh kenapa sih de? Udah kelar ulangan matematika kmu?” tanyaku pada dea“udah dong beb, aku kan pandai kayak kamu… haha” jawab si dea sambil tertawa “haaha, bisa aja kamu. Eh de, aku mau ikutan lomba ini nih, kamu mau ikut sekalian nggak?” tanyaku sambil menunjukkan lembar pengumumannya. “yaudah san, kamu kan pinter nih pasti menang lah. Aku enggak deh, aku nggak mau saingan kamu tambah berat karena kehadiranku pada lomba itu, haaha” canda si dea.“kamu itu gombal terus deh de, iya nih aku tertarik banget sama lomba ini. Hadiahnya lumayan besar juga.” Ujarku pada dea
Bel masuk pun berbunyi dan kita berdua langsung
menuju kelas. Disepanjang pelajaran aku sangat merasa ceria dan enjoy. Entah
mengapa tapi hari ini moodku sangat baik. Beberapa jam berlalu, bel pulang pun
berbunyi
Pak ujang ternyata telah menungguku didepan gerbang. Sampai rumah aku langsung istirahat karena badanku capek sekali
Pak ujang ternyata telah menungguku didepan gerbang. Sampai rumah aku langsung istirahat karena badanku capek sekali
2 jam aku nyenyak dengan tidurku, “sandraa, udah
sore. Bangun nak, mandi dulu” geram mamaku sambil mengoyak-ngoyak tubuhku
“aduh, iya mama” jawabku dengan nada penuh
ketidakikhlasan.
Aku mandi, dan bersiap untuk les piano. Di tempat
les pianoku itu ada seorang cowok tampan, heroic, dan berkarisma yang juga les
disitu. Dia benar-benar lelaki idaman, udah jago main piano, tinggi, putih
bersih, murah senyum lagi. Wahh makin semangat aja aku latihannya.Kalau dea tau,
pasti girang banget nih bisa kenalan sama cowok seganteng dia.
1 jm berlalu tapi pak ujang belum menjemputku, si cowok ganteng tadi menghampiriku.. “hay, nunggu jemputan yah?” Tanya cowok ganteng itu padaku.
Aku diam seribu bahasa, dan dia mengulang kata-katanya kembali karena aku tak kunjung menjawabnya. “ii..iiya. ko kok tau?” jawabku dengan gagap
1 jm berlalu tapi pak ujang belum menjemputku, si cowok ganteng tadi menghampiriku.. “hay, nunggu jemputan yah?” Tanya cowok ganteng itu padaku.
Aku diam seribu bahasa, dan dia mengulang kata-katanya kembali karena aku tak kunjung menjawabnya. “ii..iiya. ko kok tau?” jawabku dengan gagap
“yah aku kan sering liat kamu disini. Oh ya aku
satria. Nama kamu siapa?” ucapnya sambil menjulurkan tangannya kearahku
“oo satria. Aku Sandra” jawabku sambil tersenyum
Tau nggak sih sobat, dia nemenin aku nunggu jemputan sampai sekitar 3 jam’an
Tau nggak sih sobat, dia nemenin aku nunggu jemputan sampai sekitar 3 jam’an
Perasaan malu, deg-degan, seneng, girang, semuanya
campur aduk. Ditengah waktu menunggu pak ujang, dia banyak bertanya tentangku..
“kenapa nggak berangkat atau pulang sendiri sih? Kamu kan udah gede masa minta antar jemput?” Tanya satria padaku
“kenapa nggak berangkat atau pulang sendiri sih? Kamu kan udah gede masa minta antar jemput?” Tanya satria padaku
“papaku nggak tega, bagaimapun juga aku kan harus
nurut sama orangtuaku” jawabku dengan tersipu malu
“wahh jarang loh ada cewek kaya kamu dijaman sekarang”
balas satria sambil tersenyum
“oh yaa, aku dengar kamu jago matematika ya? Bahkan kamu tergolong cewek paling smart dan perfact disekolah kamu? Bener nggak sih?” Tanya satria kembali.
“sebenernya sih aku merasa biasa aja, tapi temen-temenku banyak yang bilang kaya gitu. Kok kamu tau sih?” jawabku dengan heran.
“apa sih yang nggak aku tau. Haha, emang kamu sekolah dimana?” Tanya satria
“oh yaa, aku dengar kamu jago matematika ya? Bahkan kamu tergolong cewek paling smart dan perfact disekolah kamu? Bener nggak sih?” Tanya satria kembali.
“sebenernya sih aku merasa biasa aja, tapi temen-temenku banyak yang bilang kaya gitu. Kok kamu tau sih?” jawabku dengan heran.
“apa sih yang nggak aku tau. Haha, emang kamu sekolah dimana?” Tanya satria
“SMA Cindrawasih. Kalau kamu?” geramku pada satria.
“aku SMA 99. Tuh kayaknya jemputan kamu udah datang” balas satria sambil menunjuk kearah pak ujang
“oh iya, sampai ketemu ya. Bye” ujarku sambil melambaikan tangan
“aku SMA 99. Tuh kayaknya jemputan kamu udah datang” balas satria sambil menunjuk kearah pak ujang
“oh iya, sampai ketemu ya. Bye” ujarku sambil melambaikan tangan
Ooh tuhan mimpi apa aku semalam bisa bicara akrab
sama satria si cowok idaman itu. Aduh tapi aku bodoh banget, aku lupa nggak
minta nomor telponnya dia. Aduh Sandra Sandra. Huuh, tapi nggak apa-apa deh,
lain waktu kan bisa.
Sampai dirumah aku langsung belajar untuk persiapan
lomba “matematika smart” minggu depan. Aku harus belajar maksimal kali ini, aku
ingin menjadi yang terbaik dan aku harus jadi yang terbaik. Matematika itu
separuh dari hidupku. Aku suka banget pelajaran ini, dan aku harus menjadi yang
pertama. Semangat ~
Udah tengah malam, dan aku harus istirahat. Tau
nggak sih sobat, dalam mimpiku aku bermimpi kalau satria adalah rivalku dalam
lomba matematika itu, tapi dalam mimpiku dia terlihat kejam, sadis, pokoknya
nggak seperti lelaki idamanku. Apa arti dari mimpi itu yaa? Yah mungkin itu
hanya bunga tidurku yang tak berarti.
Jam bekerku berbunyi dan aku harus bersiap untuk ke
sekolah. Sarapan dibawah juga telah menanti. “pagi mama, pagi papa” ucapku pada
mama dan papaku
“pagi juga sayang, ayo sarapan” jawab mereka
“oh ya pa, ma, kemarin aku daftar lomba ‘matematika smart’ di universitas negeri di Jakarta yang diselenggarain minggu depan. Nggak apa-apa kan ma? Pa?” tanyaku pada mereka
“iya sayang, papa sama mama pasti akan selalu mendukung kok. Lakukan yang terbaik ya sayang” jawab mereka sambil tersenyum bangga
“so pasti ma, pa. ya udah aku berangkat, assalamualaikum” pamitku pada mama papaku. “hati-hati ya” jawab mereka
“oh ya pa, ma, kemarin aku daftar lomba ‘matematika smart’ di universitas negeri di Jakarta yang diselenggarain minggu depan. Nggak apa-apa kan ma? Pa?” tanyaku pada mereka
“iya sayang, papa sama mama pasti akan selalu mendukung kok. Lakukan yang terbaik ya sayang” jawab mereka sambil tersenyum bangga
“so pasti ma, pa. ya udah aku berangkat, assalamualaikum” pamitku pada mama papaku. “hati-hati ya” jawab mereka
Aku merasa hari ini nggak jauh lebih baik dari hari
kemarin, entah mengapa aku terus kepikiran dengan mimpiku semalam. Yah mau
nggak mau aku harus bisa menghapus pikiran yang aneh-aneh dari otakku
Di sekolah aku terus melamun, dan dea selalu
menggodaku. Itu membuatku sedikit move dari unmoodku. Yaa memang begitu
sahabatku ini, selalu lucu, ceria, menyenangkan dan selalu ada buatku. Haha,
dea dea…
“oh ya de, tau nggak sih kemarin sore cowok ganteng
di tempat les pianoku nyamperin akuu” geramku pada dde, sambil girang.“OMG,
kamu serius san? Seganteng apa sih sampai kamu kegirangan kaya gini?” Tanya
dea.
“ganteng banget de, dia itu tinggi, putih, jago maen
piano, pokoknya keren badai” jawabku sambil mencubit pip idea.
“haha, ya udahlah. Siapa tau dia pangeran kamu tuh?” ujar dea sambil tertawa.
“pangeran kodok? Haha” balasku sambil tertawa juga.
“haha, ya udahlah. Siapa tau dia pangeran kamu tuh?” ujar dea sambil tertawa.
“pangeran kodok? Haha” balasku sambil tertawa juga.
Bel pulang berbunyi, dan tumben sekali pak ujang
belum ada didepan sekolahku. Seketika aku terkejut karena ada seorang laki-laki
mengendarai motor yang berhenti tepat didepanku, dan tidak lain adalah satria.
Aku melongo melihatnya
“hay Sandra? Kenapa kamu kaget seperti melihat setan aja” geram satria padaku.
“hah? Aneh aja melihat kamu ada disini. Ada apa ya?” tanyaku padanya, dengan wajah yang masih penuh keheranan.
“aku mau ngajak kamu beli buku, mau nggak? Ntar aku anterin pulang deh” jawab satria sambil menarik tanganku.
“boleh, tapi aku izin papa dulu yah” ucapku padanya
“hay Sandra? Kenapa kamu kaget seperti melihat setan aja” geram satria padaku.
“hah? Aneh aja melihat kamu ada disini. Ada apa ya?” tanyaku padanya, dengan wajah yang masih penuh keheranan.
“aku mau ngajak kamu beli buku, mau nggak? Ntar aku anterin pulang deh” jawab satria sambil menarik tanganku.
“boleh, tapi aku izin papa dulu yah” ucapku padanya
Setelah aku izin dan papa membolehkan aku dan satria
secepatnya capcus ke toko buku. Dan kamu tau nggak sobat? Buku yang dibeli
adalah sebuah buku matematika yang dari dulu aku damba-dambakan, sayangnya aku
nggak pernah meminta papa untuk membelikannya karena aku rasa buku itu super
duper mahal. “what? Kamu beli buku itu? Kamu suka matematika juga? Buku itu kan
mahal bangett sat?” tanyaku dengan keponya
“kaget banget? Iya emang mahal. Ini buat adekku kok”
jawabnya dengan heran melihat reaksiku
“ooh, kirain kamu juga suka matematika” ujarku
padanya sambil mencoba menstabilkan raut wajahku.
Setelah selesai membeli buku, satria langsung mengantarku pulang, dan sepanjang perjalanan aku tersenyum sendiri dengan hatiku yang meledak-ledak layaknya bom. Sampai rumah, aku menawari satria untuk mampir dulu, tapi katanya lain waktu saja.
Setelah selesai membeli buku, satria langsung mengantarku pulang, dan sepanjang perjalanan aku tersenyum sendiri dengan hatiku yang meledak-ledak layaknya bom. Sampai rumah, aku menawari satria untuk mampir dulu, tapi katanya lain waktu saja.
Satu minggu telah berlalu, besok adalah detik-detik
dimana aku harus bertanding dengan rival-rivalku. Yayaya bagaimanapun juga aku
harus tetap rileks dan tenang. Aku yakin kok aku pasti bisa jadi yang terbaik.
Hari esok telah tiba, aku harus siap-siap untuk
berangkat ke “matematika smart”
huh, tetap semangat Sandra !!
huh, tetap semangat Sandra !!
Sepanjang perjalanan hatiku tak berhenti berdetak
kencang, smpai disana aku langsung membeli sebotol air mineral.
“hay Sandra….” Suara seorang lelaki tepat dibelakangku.
“hay Sandra….” Suara seorang lelaki tepat dibelakangku.
Aku pun menoleh dan dia adalah satria. Oh my god ...
“sat? kamu ngapain disini?” dengan penuh keheranan aku bertanya.
“aku juga termasuk peserta ‘matematika smart’ lhoo. Haha” jawab satria.
“sat? kamu ngapain disini?” dengan penuh keheranan aku bertanya.
“aku juga termasuk peserta ‘matematika smart’ lhoo. Haha” jawab satria.
“what? Kamu serius? Kok kamu nggak pernah cerita sih
kalau kamu suka atau bahkan pandai matematika juga?” tanyaku antusias.
“aku sengaja, biar kamu kaget saat kija jumpa pada
perlombaan ini? Aku ingin tau seberapa hebatnya sih seorang Sandra” jawab si
satria.
Ya tuhan, ternyata selama ini dia mendekati aku itu
karena dia ingin tau tentang aku sebagai rivalnya. Sungguh bodoh aku, kenapa aku
bisa berfikir kalau satria bakalan suka sama aku sih? Padahal jelas-jelas dia
itu seorang lelaki yang super perfact. Seharusnya aku sudah berfikir sejak
awal, dia sudah tau aku lama tapi mengapa baru akhir-akhir ini dia mendekati
aku? Bodoh bodoh ..
Oke Sandra, tenang. Mulai sekarang dia menjadi rival
kamu! tetap stabil dengan semangatmu tadi pagi Sandra! Aku mencoba untuk nggak
panik dan menenangkan diri agar konsentrasiku nggak pecah Cuma karena satria.
Perlombaan dimulai, soal dibagikan dan bel mulai
mengerjakan berbunyi. Waktu yang diberikan adalah 90 menit. Terdapat 1223
peserta pada lomba ini, aku betul-betul nggak nyangka
sebanyak itu orang yang mengikuti lomba ini. Huuh sabar sabar …
90 menit telah berlalu, dan aku telah selesai. Aku
sih merasa bisa mengerjakannya dengan baik, masalah benar salahnya aku nggak
tau sih. Yah mudah-mudahan keberuntungan ada dipihakku deh
Aku menuju kekantin untuk membeli makanan dan
minuman untuk menghilangkan keteganganku. Dan di kantin aku bertemu satria, oh
tuhan bikin moodku rusak aja deh. Kenapa sih aku harus suka dan sayang sama
dia!
“san” sambil tersenyum dia menyapaku.
Aku hanya meliriknya saja dan tidak berkata sedikitpun. aku melihat dia menuju kearahku, aku langsung lari darinya tapi dia terus mengejarku dan kemudian dia memegang tanganku dan menarikku ke pelukannya. Aduhh apa-apaan sih ini, semakin membuatku sayang sama dia tapi seketika aku langsung mendorongnya untuk menjauh dariku. Aku nggak sudi membiarku perasaan ini terus ada dihatiku. Aku nggak mau menyukai atau bahkan sayang dengan rivalku. Aku langsung berjalan menjauh darinya.
Aku hanya meliriknya saja dan tidak berkata sedikitpun. aku melihat dia menuju kearahku, aku langsung lari darinya tapi dia terus mengejarku dan kemudian dia memegang tanganku dan menarikku ke pelukannya. Aduhh apa-apaan sih ini, semakin membuatku sayang sama dia tapi seketika aku langsung mendorongnya untuk menjauh dariku. Aku nggak sudi membiarku perasaan ini terus ada dihatiku. Aku nggak mau menyukai atau bahkan sayang dengan rivalku. Aku langsung berjalan menjauh darinya.
“jangan pernah berfikir aku berniat jahat atau picik
sama kamu Sandra” teriak satria padaku. Tapi aku nggak akan mempercayainya lagi,
aku harus tetap fokus dengan perlombaan ini. Aku nggak boleh ketipu dengannya
lagi.
Pengumuman nilai pun sudah bisa dilihat sendiri di
papan. Dan kamu tau nggak sobat apa hasilnya? Aku berada diurutan ketiga dari
1223 peserta sobat. Oh my god, ini benar-benar membuat hatiku meledak. Dan
satria berada diurutan ke 6. Cukup pandai juga ternyata ..
10 besar akan menghadapi final dan hanya ada 3 pemenang nantinya. Aku harus berusaha keras untuk menghadapi final kali ini, aku harus bisa jadi pemenang. HARUS !
Waktu final adalah 60 menit dan soalnya ada 150 soal. Oh tuhan, tabahkan aku. Aku pasti bisa kok, konsentrasi Sandra. Jangan sekali-kali kamu ngliatin satria, biarin aja dia liatin kamu. Jangan GR, pasti dia Cuma pengen mata-matain rivalnya aja tuh. Bel selesai berbunyi dan lembar jawaban harus dikumpulkan
ada soal yang nggak aku bisa, dan beberapa soal ada yang nggak terjawab. Perasaanku semankin nggak karuan, aku nggak mau kalah dengan satria. Aku menunggu pengumuman dengan duduk dibawah pohon. Kemudian satria mendekatiku. “kegagalan itu bukan suatu kekalahan, kegagalan itu adalah kemenangan yang tertunda. So, kamu nggak perlu takut kalah, apalagi kalah denganku” ucap satria padaku.
10 besar akan menghadapi final dan hanya ada 3 pemenang nantinya. Aku harus berusaha keras untuk menghadapi final kali ini, aku harus bisa jadi pemenang. HARUS !
Waktu final adalah 60 menit dan soalnya ada 150 soal. Oh tuhan, tabahkan aku. Aku pasti bisa kok, konsentrasi Sandra. Jangan sekali-kali kamu ngliatin satria, biarin aja dia liatin kamu. Jangan GR, pasti dia Cuma pengen mata-matain rivalnya aja tuh. Bel selesai berbunyi dan lembar jawaban harus dikumpulkan
ada soal yang nggak aku bisa, dan beberapa soal ada yang nggak terjawab. Perasaanku semankin nggak karuan, aku nggak mau kalah dengan satria. Aku menunggu pengumuman dengan duduk dibawah pohon. Kemudian satria mendekatiku. “kegagalan itu bukan suatu kekalahan, kegagalan itu adalah kemenangan yang tertunda. So, kamu nggak perlu takut kalah, apalagi kalah denganku” ucap satria padaku.
Aku heran, kenapa satria bisa tau kalau aku sedang
memikirkan itu. Mendengar kata-kata satria hatiku terasa tenang dan luluh.
Kenapa dia selalu bisa membuatku tenang, merasa nyaman dan bahagia sih?
“tau apa sih kamu? Kamu itu orang yang paling jahat
tau nggak! Kamu mendekati aku untuk memata-matai aku kan, kamu tau kalau aku
akan menjadi rival kamu dalam lomba matematika ini?” sindirku padanya.
“aku nggak ada niat kaya gitu san, aku Cuma…”.“Cuma
apa? Bullshit kamu” aku memotong kata-katanya dan kemudian aku pergi
meninggalkan dia duduk sendiri.
Pengumuman pun tiba sobat, hatiku berdetak kencang,
bahkan suara bom aja kalah dengan suara jantungku ini.
Panitia pun berbicara “oke guys saya akan membacakan
pemenangnya. Juara ke-3 adalah Shevira Silviany dari SMA Kartini, juara ke-2
jatuh pada Satria Fandana dari SMA 99, dan juara pertama jatuh pada Sandra
Septiany dari SMA Cindrawasih. Silahkan maju ketiganya untuk menerima hadiah.
Dan ketiga pemenang jugamendapat
beasiswa study ke Australia. Congratulation untuk kalian semua.”
Oohhh tuhan, dunia serasa milikku. Aku seprti melayang di langit dan nyawaku pun ikut melayang-layang diudara. Aku mendapat uang pembinaan Rp. 10.000,000,00 dan beasiswa ke Australia. Sumpah sobat, nggak ada yang bisa aku katakan selain ‘WOW’ it so amazing, good job sandraaaa …
Oohhh tuhan, dunia serasa milikku. Aku seprti melayang di langit dan nyawaku pun ikut melayang-layang diudara. Aku mendapat uang pembinaan Rp. 10.000,000,00 dan beasiswa ke Australia. Sumpah sobat, nggak ada yang bisa aku katakan selain ‘WOW’ it so amazing, good job sandraaaa …
Setelah ketiga juara menerima hadiah, tiba-tiba
satria mendekat kepadaku. Aku bingung harus bagaimana, satu-satunya cara ya aku
harus tetap diam disitu.
“san, ditempat ini, diatas panggung ini, didepan mereka
semua aku mau bilang kalau aku nggak pernah berniat jelek sama kamu, dari awal
aku memang suka sama kamu tapi aku nggak punya nyali untuk mendekati kamu. Aku punya
prinsip sebelum aku jago matematika aku nggak akan mendekati kamu, karena aku
tau kamu adalah cewek tersmart di sekolah. Aku ikut semua ini karena aku sayang
sama kamu Sandra. Sekarang mereka dan kompetisi ‘matematika smart’ ini menjadi
saksi kalau aku benar-benar sayang sama kamu. Apakah kamu mau jadi pendamping
hidupku, untuk sekarang dan insyaAllah selamanya?” ucap Satria padaku, sambil
memegang kedua tanganku.
Dengan spontan aku menjawab iyaa dan kita berdua pun jadian. Oh my god , aku nggak nyangka matematika membawaku ke surga. Selain aku dapat uang, dan beasiswa ke luar negeri, aku juga dapat pacar lhoo sobat. So breathtaking!
Dengan spontan aku menjawab iyaa dan kita berdua pun jadian. Oh my god , aku nggak nyangka matematika membawaku ke surga. Selain aku dapat uang, dan beasiswa ke luar negeri, aku juga dapat pacar lhoo sobat. So breathtaking!
tamat
0 komentar
Posting Komentar